selamat datang di blog "rian aditya putra".. blog ini saya buat untuk berbagi informasi dan sekumpulan tugas softskill, jika ada kesalahan kata atau ada kata-kata yang menyinggung para pembaca, saya selaku admin meminta maaf.. terima kasih..
Sabtu, 23 April 2016

PROPOSAL USAHA

1 komentar
BAB I PENDAHULUAN


1.1       Nama dan Alamat Perusahaan
            Adapun nama dan alamat perusahaan adalah sebagai berikut :
Nama                           : RAP OIL
Alamat Perusahaan     : Jl. Kayu Tinggi No.4 Rt.2/3 Cakung, Jakarta Timur.          

1.2       Nama dan Alamat Pemilik
            Adapun nama dan alamat pemilik adalah sebagai berikut :
Nama                           : Rian Aditya Putra
Alamat Pemilik           : Jl. Kayu Tinggi No. 4 Rt.2/3 Cakung, Jakarta Timur.

1.3       Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
            Bisnis yang akan dijalankan yaitu bergerak dalam bidang otomotif, lebih tepatnya adalah penyedia oli mesin untuk kendaraan roda dua dan empat. Counter dan pelayanan dibuat senyaman mungkin demi kenyamanan konsumen. Produk yang dijual dijamin keasliannya demi kepercayaan konsumen tehadap usaha ini.


BAB II RANGKUMAN EKSEKUTIF


2.1       Latar Belakang
            Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia membuka banyak peluang bisnis didalamnya. Setiap kendaraan bermotor tidak luput dengan perawatan yang membuat umur kendaraan menjadi lebih lama. Kendaraan bermotor diharuskan mengganti olinya dengan jarak tempuh yang bermacam-macam. Salah satu bisnis yang dapat berkembang mengikuti trend pertumbuhan kendaraan bermotor yaitu penyediaan oli mesin kendaraan.
            Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Sedikitnya usaha yang menjual oli mesin adalah salah satu peluang bisnis yang patut diperhitungkan. Setiap bulannya ratusan ribu kendaraan bermotor lahir dari pabrik dan setiap jarak tempuh kendaraan diwajibkan untuk mengganti oli mesinnya. Perlu diketahui bahwa kendaraan bermotor roda dua rata-rata terjual 300.000 sampai 500.000 unit per bulan dan kendaraan bermotor roda empat atau lebih rata-rata terjual sebanyak 80.000 sampai 150.000 unit per bulan.
            Berdasarkan hal tersebut maka peluang bisnis penyediaan oli mesin sangat menguntungkan dengan ditambah cara pelayanan yang baik maka usaha ini diyakini dapat berkembang dengan pesat.

2.2       Visi dan Misi
            Setiap usaha baik itu besar, menengah, maupun kecil pasti memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai tujuan dalam perkembangan usaha tersebut. Adapun visi dan misi dari usaha ini adalah sebagai berikut :
Visi      : Menjadi usaha yang berkembang dan mengutamakan kenyamanan pelanggan.
Misi     : Menjadi usaha oli yang menjamin keaslian produk yang dijual dan membangun sumber daya manusia yang handal.

2.3       Lokasi
            Lokasi yang dipilih dalam pembukaan usaha ini yaitu berada di Jl. Kayu Tinggi No. 4 Rt.02/03 Cakung, Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan berdasarkan lokasi yang terletak dipinggir jalan dan banyaknya masyarakat yang melintas.

2.4       Waktu Operasional
            Waktu operasional atau jam kerja adalah waktu yang digunakan sebagai acuan produktifitas pelaksanaan usaha. Berikut merupakan waktu operasional dari usaha ini :
Hari     : Sabtu – Kamis
Libur   : Jumat
Jam      : 09.00 Wib – 18.00 Wib

2.5       Kesan / Counter Style
            Adapun kesan yang diadopsi dalam usaha ini yaitu dengan konsep 2S1O. Arti dari 2S1O adalah Senyum, Sapa, dan Original. Penerapan konsep ini dilakukan dengan tujuan kenyamanan pelanggan atas pelayanan yang diberikan dan kepercayaan pelanggan atas produk yang dijual.

2.6       Konsep Promosi
            Promosi adalah salah satu strategi yang dapat menentukan berkembang atau tidaknya sebuah usaha. Promosi yang dilakukan dengan cara salah akan menyebabkan usaha yang dijalankan akan mengalami kerugian dan bangkrut. Tetapi jika cara promosi yang dilakukan dengan baik dan unik dapat menarik pelanggan sehingga usaha yang dijalankan akan berkembang pesat.
            Promosi yang dilakukan usaha ini yaitu dengan cara penyebaran brosur, pembuatan logo usaha, dan pelayanan yang ramah. Promosi dengan cara ini diyakini dapat menarik pelanggan dan membuat pelanggan merasakan kenyamanan, sehingga pelanggan dapat berlangganan secara terus-menerus.

2.7       Target Pelanggan
            Lokasi usaha yang dipinggir jalan, dekat dengan kawasan industri dan dekat dengan perumahaan masyarakat dapat membantu usaha berkembang. Hal itu dikarenakan banyak target pelanggan yang akan dicapai. Berikut merupakan target pelanggan dari usaha ini :
1. Masyarakat yang melintas di Jl. Kayu Tinggi Cakung Jakarta Timur.
2. Masyarakat yang tinggal disekitar lokasi usaha.
3. Masyarakat yang bekerja di kawasan industri sekitar lokasi usaha.


BAB III ANALISIS INDUSTRI


3.1.      Prespektif Masa Depan Usaha
            Usaha ini dibangun dengan tujuan dapat berkembang, oleh karena itu ada beberapa hal yang menjadi target yang harus dicapai setiap tahunnya. Pada tahun pertama, usaha ini ditargetkan dapat menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Pada tahun kedua, usaha ini ditargetkan untuk dapat mengembakan fasilitas kenyamanan pelanggan, sehingga mendapatkan pelanggan yang banyak. Pada tahun ketiga dan seterusnya, usaha ini ditargetkan dapat membuka cabang sebanyak-banyaknya demi menjangkau keberadaan pelanggan.

3.2.      Analisis Persaingan
            Persaingan yang akan dihadapi dalam usaha ini cukup besar, terutama pada usaha yang menjual spare part kendaraan bermotor. Namun usahan penyedia spare part bermotor yang ada tidak dapat meyakini konsumen akan keaslian produk yang dijual. Usaha penyedia oli ini diuntungkan dari segi originalitas produk yang dijualnya. Hal itu dikarenakan usaha ini hanya menjual satu produk yaitu oli. Jadi dengan keuntungan ini diharapkan usaha ini dapat bersaing dengan penyedia spare part kendaraan bermotor.

3.3.      Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
            Segementasi pasar adalah kelompok konsumen yang terbagi dari beberapa kelompok yang bergantung dengan status ekonominya. Dalam hal ini berarti usaha ini akan memasuki segmen pasar kelompok menengah keatas. Hal ini dikarenakan produk yang dijual dalam usaha ini adalah oli, jadi hanya kelompok konsumen yang hanya memiliki kendaraan bermotor.


BAB IV RENCANA PRODUKSI DAN RESIKO


4.1       Sumber-sumber Produk / Bahan
            Ketersediaan produk dalam usaha ini adalah hal yang wajib direncanakan dengan baik. Lokasi usaha ini yang berada di ibu kota indoensia dapat memudahkan kelancaraan usaha ini dalam mendapatkan produk yang akan dijual. Produk yang didapat dari usaha ini berasal dari berbagai suplayer resmi merek setiap produk.

4.2       Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT)
            Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari dibukanya usaha ini. Berikut merupakan analisis SWOT yang dilakukan :
1.      Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari usaha ini yaitu dari lokasi yang strategis, keaslian produk yang dijual, dan keramahan pelayanan yang diberikan. Berdasarkan itu maka usaha ini diyakini dapat berkembang dengan cepat.
2.      Weaknes (Kelemahan)
Kelemahan dari usaha ini yaitu produk yang asli memiliki harga yang mahal, sedangkan produk yang palsu dijual dengan murah.
3.      Oportunity (Peluang)
Peluang dari usaha ini yaitu tidak ada persaingan yang secara langsung, hanya ada persaingan dengan penyedia spare part. Hal ini menimbulkan rasa optimis dalam mengembangkan usaha ini. Lokasi yang strategis juga dapat membuka peluang usaha ini sangat besar berkembang.
4.      Threaty (Ancaman)  
Ancaman dari usaha ini adalah promosi awal yang dilakukan harus benar-benar tepat sasaran. Jika tidak maka kerugian besar akan mengancam keberlangsungan umur usaha. Produk palsu juga temasuk kedalam sebuah ancaman dalam perkembangan usaha ini.


BAB V PERENCANAAN PERMODALAN


5.1       Sumber-sumber permodalan          
            Sumber permodalan yang didapatkan yaitu dari modal sendiri dan bantuan dari orang tua pemilik usaha. Usaha ini dikembangkan dengan karyawan yang berstatus teman dari pemilik usaha. Jadi ringannya pengeluaran yang dikeluarkan dapat membantu usaha ini berkembang.

5.2       Modal Awal Perusahaan
            Adapun sumber modal awal yang didapatkan dari usaha ini yaitu dengan modal perorangan atau modal sendiri. Adapun alasan dari penggunaan modal sendiri yaitu dikarenakan untuk membudahkan beban usaha sehingga tidak memiliki hutang.

5.3       Proyeksi Aliran Kas
            Proyeksi aliran kas sangat dibutuhkan demi menunjang kelancaran dan keberlangsungan usaha ini. Dengan dibuatnya proyeksi aliran kas, maka diharapkan dapat memudahkan pemilik usaha dalam merencanakan perkembangan usahanya. Kas yang masuk ke usaha ini digunakan untuk modal pengembangan usaha seperti fasilitas kenyamanan pelanggan sampai pembukaan cabang baru.

5.4       Perencanaan Laba Rugi
            Perencanaan laba rugi dibuat untuk mengetahui modal yang dibutuhkan dan segala hal tentang keuangan usaha ini. Berikut merupakan perencanaan laba rugi dari usaha ini :
Tabel 5.2 Perhitungan Total Biaya Manufaktur
Investasi
Biaya Tetap
Gaji Pegawai (Owner)
 Rp           2.000.000
Jumlah
 Rp           2.000.000
Biaya Variabel
Oli roda dua
 Rp           10.000.000
Oli roda empat
 Rp           20.000.000
Jumlah
 Rp           30.000.000
Biaya Lain
Transportasi
 Rp               500.000
Jumlah
 Rp               500.000

            Perhitungan selanjutnya yaitu mengenai modal yang dikeluarkan. Berikut merupakan perhitungannya yang tersaji dalam table 5.3 :          
Tabel 5.3 Perhitungan Total Modal
Investasi
Biaya Tetap
 Rp           2.000.000
Biaya Variabel
 Rp         30.000.000
Biaya Lain
 Rp              500.000
Jumlah Total Modal
 Rp          32.500.000

            Perhitungan selanjutnya yaitu mengenai pendapatan dari penjualan produk oli baik roda dua maupun roda empat. Berikut merupakan perhitungannya yang tersaji dalam table 5.4 :
Tabel 5.4 Perhitungan Pendapatan
Pendapatan
Penjualan jersey dan accesoris
 Rp          50.000.000
Jumlah Total Modal
 Rp          50.000.000

            Perhitungan selanjutnya yaitu mengenai proyeksi laba rugi. Berikut merupakan perhitungannya yang tersaji dalam table 5.5 :
Tabel 5.5 Proyeksi Laba/Rugi
Proyeksi Laba/Rugi Per Bulan
Total Pendapatan
 Rp          50.000.000
Total Modal/Pengeluaran
 Rp          32.500.000
Total Keuntungan Bersih
 Rp          17.500.000

            Berdasarkan hasil dari perencanaan laba rugi, maka usaha ini layak untuk dijalankan. Usaha ini diyakini mendapatkan omset sebesar Rp 17.500.000.


BAB VII PENUTUP


7.1       Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis dibidang otomotif sangat menjanjikan keuntungan yang besar. Salah satunya adalah usaha penyedia oli mesin untuk kendaraan roda dua dan empat. Berdasarkan hasil perencanaan rugi laba maka dapat dipastikan dengan membuka usaha ini sangat menguntungkan dengan pendapatan bersih sebesar Rp 17.500.000.

7.2       Saran

            Adapun saran yang diberikan adalah cara promosi yang dilakukan tidak dapat meyakinkan konsumen. Hal ini dikarenakan usaha ini belum meiliki pelanggan dan baru saja dibuka. Promosi lebih besar seperti di social media, radio, dan Koran dapat dijadikan prioritas demi mendapatkan pelanggan yang banyak.
Read more...
Minggu, 03 April 2016

ETIKA PROFESI

0 komentar
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.

Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.


Prinsip dasar di dalam etika profesi :
  1. Tanggung jawab ; Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya ; Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
  2. Keadilan
  3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
  4. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan
  5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
  6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi



Read more...
Senin, 11 Januari 2016

Perencanaan Organisasional

1 komentar
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi. Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan, yaitu sebagai berikut; Pertama tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Kedua tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :  “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”. Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manjemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada hakikatnya, tiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi darimana sistem manajemen harus dapat pengembaliannya. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaanya.
Henry Fayol telah mengembangkan 16 garis pedoman umum yang bisa digunakakn ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya, yaitu Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber   daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat. Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal. Mendefinisikan tugas-tugas. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab. Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan. Mempertahankan disiplin. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi. Mengakui adanya satu komando. Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan. Melembagakan dan memberlakukan pengawsan. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja. Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
1.     Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
2.     Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3.     Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
4.     Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
1.      Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2.      Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
1.    Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
2.    Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia
      menerima   perintah
3.    Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4.    Rantai komando yang lengkap
5.    Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6.    Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7.    Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Jenis-Jenis Wewenang
1.  Wewenang Lini
2.    Wewenang Staf
3.    Wewenang Fungsional 
Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
1.    Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
2.    Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
3.    Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
Kendala bagi proses pendelegasian
1.    Kendala yang berhubungan dengan penyelia
2.    Kendala yang berhubungan dengan bawahan
3.    Kendala yang berhubungan dengan organisasi

Sumber :
  1. Http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf 
  2. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf
  3. http://home.unpar.ac.id/~lpkm/dasar-dasar%20pengorganisasian.html
  4. http://wahyueko94.blogspot.com/2014/11/perencanaan-organisasional.html
Read more...
Jumat, 23 Oktober 2015

Kewirausahaan

0 komentar
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis, yaitu Perantara [1]. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar [2]. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru [3]. Adapun tiga perilaku seorang wirausahawan adalah sebagai berikut [4] :
1.      Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
2.      Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
3.      Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah bersikap kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, da tidak mudah menyerah. Karakteristik menurut Mc Clelland adalah sebagai berikut [5] :
(1)     keinginan untuk berprestasi
(2)     keinginan untuk bertanggung jawab
(3)     preferensi kepada resiko-resiko menengah
(4)     presepsi kepada kemungkinan berhasil
(5)     rangsangan oleh umpan balik
(6)     aktivitas energik.
Karakteristik wirausahawan sukses dengan n ACh tinggi adalah sebagai berikut [5] :
(1)   kemampuan inovatif
(2)   toleransi terhadap kemenduaan
(3)   keinginan untuk berprestasi
(4)   kemampuan perencanaan realistis
(5)   kepemimpinan terorientasi kepada tujuan,
(6)   objektivitas
(7)   tanggung jawab probadi
(8)   kemampuan beradaptasi
(9)   kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrasi.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc. Clelland adalah sebagai berikut [5] :
(1)    kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), contohnya : seorang karyawan perlu mendapatkan perlakuan terhadap setiap prestasi yang dia kerjakan di kantor oleh atasannya.
(2)    kebutuhan untuk berafiliasi (n Anfil), contohnya : seorang karyawan memiliki hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab, seperti memiliki seorang teman atau sahabat di tempat kantor.
(3)    kebutuhan untuk berkuasa (n Pow), contohnya : seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru adalah sebagai berikut [6] :
(1)     kebutuhan akan sumber penemuan,
(2)     hobi atau kesenangan pribadi,
(3)     mengamati kecendrungan-kecendrungan,
(4)     mengamati keurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada,
(5)     kegunaan lain dari barang-barang biasa,
(6)     pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Adapun unsure-unsur peluang pokok yaitu [6] :
(1)     biaya tetap,
(2)     biaya variabel,
(3)     biaya total,
(4)     pendapatan total,
(5)     keuntungan,
(6)     kerugian,
(7)     titik pulang pokok.
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan adalah sebagai berikut [6] :
(1)   kepemilikan perseorangan, dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi,
(2)   kepemilikan kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba,
(3)   perusahaan perseroan, perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia [7] :
1.      Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong. 

2.      Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.      Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.      Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Seleksi dalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses Seleksi [7] :
              Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
              Wawancara Pendahuluan
              Tes Kecerdasan (intelegence)
              Tes Bakat (Aptitude)
              Tes Kepribadian (Personality)
              Rujukan Prestasi (Performance References)
              Wawancara Dianostik
              Pemeriksaan Kesehatan
              Penilaian Pribadi

DAFTAR PUSTAKA
[2]         Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995.

Read more...
Jumat, 29 Mei 2015
 
rian aditya putra © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here