Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis, yaitu Perantara [1]. Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar [2]. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph
Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru [3]. Adapun tiga perilaku seorang
wirausahawan adalah sebagai berikut [4] :
1.
Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan
seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang
sungguh – sungguh dalam usahanya.
2.
Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat
diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk
mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah
dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
3.
Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada
penampilan perilaku yang jujur dan disiplin.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah bersikap kreatif,
inovatif, berani mengambil resiko, da tidak mudah menyerah. Karakteristik
menurut Mc Clelland adalah sebagai
berikut [5] :
(1)
keinginan untuk berprestasi
(2)
keinginan untuk bertanggung jawab
(3)
preferensi kepada resiko-resiko menengah
(4)
presepsi kepada kemungkinan berhasil
(5)
rangsangan oleh umpan balik
(6)
aktivitas energik.
Karakteristik wirausahawan sukses dengan n ACh tinggi adalah
sebagai berikut [5]
:
(1)
kemampuan inovatif
(2)
toleransi terhadap kemenduaan
(3)
keinginan untuk berprestasi
(4)
kemampuan perencanaan realistis
(5)
kepemimpinan terorientasi kepada tujuan,
(6)
objektivitas
(7)
tanggung jawab probadi
(8)
kemampuan beradaptasi
(9)
kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrasi.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi
menurut Mc. Clelland adalah
sebagai berikut [5] :
(1)
kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), contohnya :
seorang karyawan perlu mendapatkan perlakuan terhadap setiap prestasi yang dia
kerjakan di kantor oleh atasannya.
(2)
kebutuhan untuk berafiliasi (n Anfil), contohnya
: seorang karyawan memiliki hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah
dan akrab, seperti memiliki seorang teman atau sahabat di tempat kantor.
(3)
kebutuhan untuk berkuasa (n Pow), contohnya :
seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana
para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru adalah sebagai berikut [6] :
(1)
kebutuhan akan sumber penemuan,
(2)
hobi atau kesenangan pribadi,
(3)
mengamati kecendrungan-kecendrungan,
(4)
mengamati keurangan-kekurangan produk dan jasa
yang ada,
(5)
kegunaan lain dari barang-barang biasa,
(6)
pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Adapun unsure-unsur
peluang pokok yaitu [6] :
(1)
biaya tetap,
(2)
biaya variabel,
(3)
biaya total,
(4)
pendapatan total,
(5)
keuntungan,
(6)
kerugian,
(7)
titik pulang pokok.
Pembagian
dalam bentuk-bentuk kepemilikan adalah sebagai berikut [6] :
(1)
kepemilikan perseorangan, dimiliki dan
dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi,
(2)
kepemilikan kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh
2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas,
adanya pembagian laba,
(3)
perusahaan perseroan, perusahaan yang memiliki
badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif
stabil.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia [7]
:
1.
Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah
pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2.
Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan
awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi.
Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon
karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.
Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang
diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.
Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah
dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Seleksi dalah
pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah
direkrut. Tahap-Tahap
Proses Seleksi [7] :
•
Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas
data, dll
•
Wawancara Pendahuluan
•
Tes Kecerdasan (intelegence)
•
Tes Bakat (Aptitude)
•
Tes Kepribadian (Personality)
•
Rujukan Prestasi (Performance References)
•
Wawancara Dianostik
•
Pemeriksaan Kesehatan
•
Penilaian Pribadi
DAFTAR PUSTAKA
[2] Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995.