ILMU SOSIAL DASAR
Disusun Oleh:
Nama :
Rian Aditya Putra
NPM :
36412252
Kelas :
2 ID 08
Mata Kuliah :
Ilmu Sosial Dasar
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
HAKIKAT MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu Sosisal Dasar ISD adalah
gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan
pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang
diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif
pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu
sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipiil.
LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya
matakuliah ISD di perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal yaitu: Banyaknya
kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para
cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih
berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah
Belanda yaitu kelanjutan dari politik ‘balas budi/ etisce politik ’ oleh Conrad
Theodore van Deventer. Sistem pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan
tenaga terampil agar menjadi ‘ tukang’ yang mengisi birokrasi mereka di bidang
administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi
(pemerasan) kekayaan negara. Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite
bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan
masyarakat, serta tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin
keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menjadi ‘menara gading’ yang
menghasilkan tenaga-tenaga ‘tukang’ yang tidak atau kurang peka terhadap denyut
kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Sedangkan tenaga ahli yang
dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja
tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis, dan
profesional. Kemampuan personal/ kemampuan kepribadian Dengan kemampuan ini
tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami
nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan/ pancasila serta memiliki
pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat
Indonesia. Kemampuan Akedmik Adalah kemampuan untk berkomunikasi secara ilmiah,
baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis,
kritis, sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk
mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif
pemecahannya. Kemampuan Profesional Adalah kemampuan dalam bidang profesi
tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memliki pengetahuan dan
ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
TUJUN ILMU SOSIAL
DASAR
Tujuan ilmu sosial dasar adalah:
Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar
memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang
diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya
berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Berpangkal pada tujuan diatas maka
ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup pembahasan mata kuliah ISD. Adanya berbagai aspek yang merupakan satu
masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri/ menurut
keahlian yang berbeda-beda, maupun sebagai gabungan pendekatan gabungan antar
bidang. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat,
yang maisng-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran
dan pola tingkah laku sendiri, tetapi juga amat banyaknya kesamaan kepentingan
kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran da tingkah laku yang
menyebabkan pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerjasama dalam
masyarakat kita. Bedasarkan ruang lingkup diatas kiranya masih perlu penjabaran
lebih lanjut untuk bisa dioperasionalkan kedalam pokok bahasan dan sub pokok
bahasan yaitu: Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan
dan hubungannnya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Mempelajari dan
menyadari adanya masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat. Mengkaji
masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi serta menyadari identitasnya
sebagai mahasiswa. Mempelajari hubungan antara warga negara dan negara
Mempelajari hubungan antara pelapisn sosial dan persamaan derajat Mempelajari
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan-pertentangan sosial bersamaan
dengan adanya integrasi masyarakat Mempelajari usaha pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan
pengurangan kemiskinan.
MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL
Masalah-masalah sosial Masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan tingkat perkembangan
kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup.
Masalah-maslah tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi,
agama dll. Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah
sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata
sosial. Pengertian masalah sosial : Menurut masyarakat, segala sesuatu yang
menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, adalah
suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat
secara keseluruhan. Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah
masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada
taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan
lalu lintas dan peluang kejahatan. Dengan demikian suatu masalah bisa
digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah
sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh
umum tetapi tidak oleh ahli. Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh
Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi
yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai
sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu
untuk diatasi atau diperbaiki. Masalah-masalah sosial dan ahli ilmu sosial
Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap
sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang
masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara
untuk mengatasinya. Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka
terhadap masalah sosial adalah ahi filsafat, pemuka agama, ahli politik dan
kenegaraan. Disamping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial
seperti antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi
menjadiakan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya
bukanlah pada masalah sosial, namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut
perspektif masing-masing. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat
dari proses perubahan sosial dan kebudayaan. Sejumlah ahli ilmu sosial seperti
Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976)
merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai
kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat
dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat
dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki
masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan. Masalah-masalah
sosial dan Ilmu Sosial Dasar ISD sebagai suatu mata kuliah menyajikan pemahaman
mengenai hakikat manusia sebagai mahkluk sosial dan masalah-masalahnya dengan
menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu
masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti
konsep dan teori yang berkenaan dengan hakikat manusia dan masalahnya yang
telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan. Sedangkan menurut
kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut
perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata
pengkaji atau mahasiswa yang mempelajari mata kuliah ISD. Dengan penggabungan
kacamata subyektif dan obyektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai
masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam
kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga negara Indonesia.
FUNGSI ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI
Dalam masa perkuliahan kita sebagai
mahasiswa di harapkan menjadi lulusan atau sarjana yang mempunyai seperangkat
kemampuan yang terdiri dari :
a.
Kemampuan akademik
b.
Kemampuan Profesi
c.
Kemampuan Pribadi
Dengan seperangkat kemampuan yang
dimiliki tersebut di atas, lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana
yang cakap dan ahli di bidang yang ditekuninya, serta mau dan mampu mengapdikan
keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada
umunya.
Untuk mewujudkannya para mahasiswa juga dituntut untuk percaya diri dalam bersosialisasi dengan orang lain, oleh sebab itu di perguruan tinggi, mahasiswa dibekali dengan ISD atau Ilmu Sosial Dasar.
Untuk mewujudkannya para mahasiswa juga dituntut untuk percaya diri dalam bersosialisasi dengan orang lain, oleh sebab itu di perguruan tinggi, mahasiswa dibekali dengan ISD atau Ilmu Sosial Dasar.
Berdasarkan sumber filsafat yang
dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat
dikelompokan menjadi tiga :
1. Natural
Sciences (Ilmu-Ilmu Alamiah), meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan
lain-lain.
2. Social
Sciences (Ilmu-Ilmu Sosial), meliputi : Sosiologi, Ekonomi, Politik
Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi, dan lain-lain
3. Humanities
(Ilmu-Ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian, dan
lain-lain
Ilmu Sosial Dasar adalah
pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan
oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,
konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi, pyscologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan
gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai
disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak
mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersindiri, karena ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah ISD diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dalam pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tangkap, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersindiri, karena ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah ISD diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dalam pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tangkap, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar sebagai
salah satu mata kuliah umum adalah mahasiswa;
a. Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang
ada dalam masyarakat.
b. Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
c. Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks
dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d. Memahami
jalan pikiran ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
Jadi menurut saya sebagai mahasiswa
mempunyai atau memahami Ilmu Sosial Dasar sangatlah penting dalam perkuliahan
agar kemampuan yang kita punya bisa seimbang, tidak hanya hard skill dalam
teknik yang kita tekuni melainkan softskill dalam menganalisa dan memahami
teknik yang kita tekuni.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA ILMU SOSIAL DASAR DENGAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
Ilmu sosial dasar adalah suatu
pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan
oleh masyarakat -masyrakat sekitar kita dengan menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial.
Tujuan dari ISD:
1.
Memahami dan menyadari kenyataan dan masalah
sosial yang ada dalam masyarakat.
2.
Peka terhadap masalah sosial dan ikut serta
dalam usaha menanggulanginya.
3.
Menyadari bahwa masalah sosial yang ada dalam
masyarakat bersifat kompleks.
4.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang
ilmu pengetahuan lainya dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan
masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok ilmu pengetahuan.
1.
Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah)
2.
Social Sciences (ilmu-ilmu sosial)
3.
Humanities (ilmu-ilmu budaya)
Persamaan ISD dengan IPS.
1.
Dua-duanya merupakan bahan studi untuk
pendidikan
2.
Dua-duanya bukan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri
3.
Dua-duanya punya materi yang berasal dari masalah dan kenyataan
sosial
Perbedaan ISD dengan IPS.
1.
Ilmu sosial dasar dibrikan di perguruan tinggi,
sedangkan IPS diberikan di SD hingga SMA
2.
ISD merupakan satu mata kuliah tunggal,
sedangkan IPS terdiri sejumlah mata
pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
ISD diarahkan untuk pembentukan sikap, sedangkan IPS
diarahkan untuk pembentukan keterampilan.
HUBUNGAN / KORELASI DARI MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR DENGAN JURUSAN KALIAN
Pada hakekatnya segala persoalan
yang bisa dipandang sebagai suatu sistem yang integral akan dapat diselesaikan
dengan pisau analisa Teknik Industri.
Pendidikan Sarjana Jurusan Teknik
Industri bertujuan membentuk sarjana teknik yang:
·
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang tinggi
dalam hal perencanaan, pengorganisasian dan pengoperasian sistem industri
secara luas dan kompleks, yang melibatkan manusia, material, mesin dan
peralatan, informasi & energi secara integral.
·
Memiliki kemampuan untuk meningkatkan
efektivitas dan effisiensi suatu sistem produksi di industri dengan
memanfaatkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu sosial (ekonomi khususnya), dan ilmu
keteknikan lainnya secara bersama-sama guna menganalisa, memperkirakan, serta
mengevaluasi hasil yang dicapai oleh sistem produksi tersebut secara
optimal.
·
Memiliki cara berpikir khas yang menekankan pada
upaya pencapaian hasil proses produksi yang optimal dan pengelolaan
faktor-faktor produksi yang didukung oleh pertimbangan kelayakan teknis dan
kelayakan ekonomis.
Dalam konteks disiplin Teknik
Industri, maka yang dimaksud dengan industri akan meliputi semua sistem
organisasi usaha baik yang bergerak di sektor produksi barang (manufacturing)
maupun jasa (service).
Jadi, hubungan jurusan teknik industri dengan mata kuliah ilmu sosial
dasar adalah untuk membentuk lulusan sarjana teknik industri yang dapat
mengkaji masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh
masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu sosial.
REFERENSI: